Lafadz Adzan dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia

Lafadz Adzan dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia
Lafadz Adzan dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Adzan merupakan bacaan ayat arab yang berfungsi untuk memberitahukan kepada setiap umat Muslim untuk menandakan sudah masuknya waktu Sholat wajib dan mengajak umat Muslim untuk mengerjakan Sholat Wajib secara bersama – sama atau berjamaah sehingga ada baiknya jika kita mendengarkan Bacaan Adzan Shalat sebaiknya kita mendengarkan dengan seksama dan menjawab Bacaan Lafadz Adzan tersebut.
Pahala akan kita dapatkan jika kita menjawab Lafadz Adzan yang sedang dikumandangkan, Sedangkan untuk Manfaat Adzan selain untuk tanda masuk waktu Sholat Wajib bagi umat muslim adalah dikabulkannya doa para umat muslim yang meminta kepada Allah karena berdoa di antara Adzan dan Iqamah merupakan waktu yang sangat mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah.
Kemudian untuk Syarat Sah Adzan agar suatu Bacaan Adzan sah antara lain seorang Muadzin harus beragama islam, Tamyiz atau seorang muadzin yang sudah baligh atau dewasa, Seorang Muadzin harus laki – laki tidak boleh seorang Wanita dan disunahkan menyerukan Bacaan Lafadz Adzan dengan suara yang nyaring, lantang dan merdu. Adapun untuk Lafadz Adzan sendiri bisa kita lihat di bawah ini 

 Lafadz Adzan dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia

Lafadz Adzan dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia
Lafadz Adzan dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia

Terjemahan Bacaan Lafadz Adzan 

Dalam bahasa indonesia terjemahan Lafadz Adzan bias dilihat dibawah ini sehingga kita bisa lebih mudah dalam menghafalkan Bacaan Adzan
 
Lafadz Adzan dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia
Lafadz Adzan dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia

Pengertian Bacaan Lafal Adzan 

Sedangkan untuk Pengertian Lafal Adzan diatas juga bisa dilihat dibawah ini sehingga kita bisa lebih memahami isi yang terkandung didalam Lafadz Adzan yang memiliki 7 ayat tersebut

“‘ (1). Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, (2). Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, (3). Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW utusan Allah, (4). Marilah kita mendirikan Shalat, (5). Marilah kita menuju kemenangan, (6). Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, (7). Tiada tuhan selain Allah ”’.

Nah itulah sedikit penjelasan mengenai Lafadz Adzan dan Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia, mungkin hanya sedikit info yang bisa Muslim Teladan berikan, untuk berlangganan di Muslim Teladan bisa Follow By Email untuk mendapatkan post terbaru dari Muslim Teladan melalui kotak masuk Email, Dan jangan lupa share, bila ada kritik dan saran bisa di cantumkan di kolom komentar.

Terima Kasih...


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu

Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Pengertian Wudhu adalah mencuci atau membasuh seluruh anggota badan tertentu dengan air sebelum mengerjakan Shalat (Shalat Wajib maupun Shalat Sunah), Kemudian Menurut Hanafiyah Pengertian Wudhu yaitu Mensucikan diri menggunakan Air untuk 4 (empat) anggota tubuh kita yaitu Wajah, Kedua Tangan, Kepala dan kedua kaki dengan sifat Khusus. Kenapa bersifat khusus, Di Khusus kan  karena dalam Berwudhu sendiri paling sedikit ada 7 anggota badan kita yang harus di sucikan dengan air yang antara lain membasuh atau mensucikan Mulut, Hidung, Muka, Tangan, Rambut, Kuping dan Kaki.

Berwudhu merupakan Syarat Sah Shalat sehingga jika kita mengerjakan suatu Shalat tetapi tidak Berwudhu terlebih dahulu maka Shalat yang kita kerjakan akan sia – sia atau mubah atau tidak sah. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda , ” Tidak diterima Sholatmu tanpa Bersuci atau Wudhu (HR. Muslim) " dan ” Bersuci atau Berwudhu adalah sebagian dari iman (HR. Muslim). Sedangkan untuk Keutamaan Berwudhu dan Manfaat Wudhu sendiri sudah banyak diterangkan didalam Sabda Nabi Muhammad SAW seperti ” Barang Siapa yang Berwudhu secara Sempurna, maka dosa – dosa’nya akan gugur atau hilang di jasad-nya hingga keluar juga dari bawah kuku-kuku’nya “ (HR. Muslim) dan ” Sungguh Umat’ku kelak akan datang pada hari kiamat dalam keadaan muka dan kedua tangan’nya kemilau bercahaya karena bekas Berwudhu ”.

Melihat Sabda – Sabda Nabi Muhammad SAW diatas maka bisa dipastikan bahwa penting Berwudhu dan Manfaat Berwudhu itu sangat banyak sehingga kita harus benar – benar memperhatikan Cara Mengerjakan Wudhu dengan benar. Hal-hal dalam Berwudhu yang perlu di perhatikan antara lain seperti Bacaan Niat Berwudhu, Tahapan Cara Berwudlu dan Doa Setelah Wudhu.

Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu

Bacaan Niat Wudhu di Ajaran Islam

 
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Niat Wudhu
Cara Wudhu yang pertama harus anda lakukan ialah Membaca Niat Wudhu karena membaca Niat Berwudhu merupakan Fardhu (Wajib) Wudhu sehingga sangat penting jika anda harus menghafalkan Bacaan Niat Wudlu ini. 

Cara membaca Niat Wudhu secara lisan diatas ialah, ” NAWAITUL WUDLUU-A LIRAF’IL HADATSIL ASH-GHARI FARDHLAN LILLAAHI TA’AALA ”. Sedangkan untuk Artian Niat Wudhu diattas, ” Aku Niat Berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil karena Allah ”.

Cara Mengerjakan Wudhu Secara Baik dan Benar

1. Langkah pertama dalam Mengerjakan Wudhu ialah dengan membaca Bismillah sambil mencuci kedua belah tangan sampai bersih.
 
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu

2. Cara Wudhu yang kedua ialah membersihkan mulut atau berkumur sebanyak 3 kali, Seperti gambar dibawah ini
 
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
3. Lalu langkah ketiga setelah berkumur maka tinggal mencuci hidung sebanyak 3 kali pula.
 
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu

4. Setelah itu, Langkah selanjutnya ialah dengan membasuh muka atau kepala dari rambut kepala sampai dagu dan dari telinga kanan ke telinga kiri sebanyak 3 kali pula.
 
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
 
5. Langkah yang kelima ialah Membasuh kedua Tangan anda sampai siku sebanyak 3 kali.
 
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
 
6. Cara Mengerjakan Wudhu yang ke Enam setelah mencuci Kedua tangan ialah menyapu sebagian Rambut kepala anda sebanyak 3 kali
 
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
7. Cara Berwudhu selanjutnya setelah menyiramkan sebagian Rambut ialah menyapu kedua Telinga anda baik Telinga kiri dan Telinga kanan sampai tiga kali.
 
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
8. Langkah terakhir ialah mencuci kedua kaki anda dari ujung kaki sampai mata kaki sampai tiga kali.
 
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
 
Membaca Doa Setelah Wudhu
 
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Setelah menyelesaikan Wudhu seperti di gambar diatas maka disunahkan untuk anda semua untuk membaca Doa Setelah Wudhu, adapun bacaan doa tersebut bisa anda lihat dibawah ini
 
Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu
Membaca Doa Setelah Wudhu
 
Selepas selesai mengerjakan Wudhu maka anda langsung bergegas untuk mengerjakan Shalat (Shalat Wajib atau Sunah) dan itulah penjelasan yang bisa kami berikan kepada anda terkait Cara Berwudhu yang benar dan semoga saja Shalat dan Wudhu anda diterima oleh Allah SWT dan berkah dunia Akhirat.

Nah itulah Penjelasan mengenai Bacaan Niat Wudhu Dan Cara Mengerjakan Wudhu,  Mungkin hanya sedikit info yang bisa Muslim Teladan berikan, untuk berlangganan di Muslim Teladan bisa Follow By Email untuk mendapatkan post terbaru dari Muslim Teladan melalui kotak masuk Email, Dan jangan lupa share, bila ada kritik dan saran bisa di cantumkan di kolom komentar, 


Terima Kasih...

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

7 Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Berjamaah

7 Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Berjamaah
7 Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Berjamaah



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Shalat Berjamaah didalam ajaran Islam adalah mengerjakan shalat wajib lima waktu yang dilaksanakan oleh umat muslim secara bersama – sama (berjamaah), dilakukan dengan jumlah orang minimal dua orang muslim yang terbagi menjadi imam shalat dan lainnya sebagai makmum shalat yang dikerjakan baik di masjid maupun tempat lain seperti rumah, kantor dan lain lain.

Mengenai hukum mengerjakan shalat berjamaah menurut Mazhab Al Imam As Syafi’i adalah Fardhu Kifayah yakni kewajiban jika sudah ada yang menjalankannya (mengerjakan shalat berjamaah) didalam suatu kaum maka kewajiban tersebut menjadi sunnah bagi yang lain, tetapi jika tidak ada yang mengerjakan shalat wajib secara berjamaah maka kita wajib mengerjakannya.

Lalu menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki adalah Sunnah Muakkad yakni ibadah sunnah yang sangat ditekankan untuk dikerjakan oleh setiap muslim. Walaupun jika tidak dikerjakan (ditinggalkan) tidak akan berdosa, namun sangat disayangkan sekali jika seorang muslim tidak mengerjakan shalat wajib secara berjamaah karena kelebihan shalat wajib berjamaah yang sangatlah banyak dibandingkan shalat secara sendirian.

Nabi Muhammad SAW sendiri telah memerintahkan kita sebagai seorang muslim untuk mengerjakan shalat wajib berjamaaah yg telah dijelaskan dalam hadist shahih riwayat Bukhari dan Muslim yg berbunyi,  ” kembalilah kalian dan jadi lah bersama mereka dan ajari lah mereka dan shalat lah kalian, jika sudah datang waktu shalat hendak lah salah seorang dari kalian untuk beradzan dan hendak lah orang yang paling tua (berilmu tentang Al Kitab dan As Sunah serta yang paling mumpuni tentang hafalan surat Al-Qur’an) diantara kalian untuk mengimami shalat kalian (HR. Bukhari dan Muslim) ”.

Oleh karena itu sudah sangat baik sekali bagi kita sebagai seorang muslim dan muslimah untuk selalu mengerjakan shalat wajib lima waktu secara berjamaah disetiap harinya karena telah dijelaskan diatas bahwa Nabi Muhammad SAW pun telah memerintahkan kita untuk mengutamakan shalat secara berjamaah. Namun perlu ditekankan disini bahwa hukum shalat berjamaah bukan fardhu ain sehingga seorang muslim tetap boleh dan tidak berdosa jika mengerjakan shalat wajib secara sendirian, hanya saja akan melewatkan keutamaan mengerjakan shalat wajib secara berjamaah.

7 Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Berjamaah
7 Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Berjamaah

Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Berjamaah

1.   Kemudian untuk macam – macam keutamaan shalat wajib berjamaah yang pertama adalah akan mendapatkan pahala yang lebih besar daripada mengerjakan shalat wajib secara sendirian yakni lebih besar 27 kali pahala shalat berjamaah. Seperti yang diterangkan didalam Hadist Bukhari dan Muslim bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi, ” shalat secara berjamaah itu 27 kali lebih baik daripada shalat secara sendirian (HR. Bukhari dan Muslim) ”.

2.   Keutamaan mengerjakan shalat berjamaah kedua adalah akan diangkat kedudukannya dan akan dihapuskan dosanya. Hal tersebut terkandung didalam Hadist Shahih riwayat Ibnu Majah dan Muslim yang berbunyi, ” seseorang yang berjalan ke masjid untuk mengerjakan shalat berjamaah maka tiap langkah kakinya akan diberikan 1 pahala, dihapuskan 1 dosa dan akan dinaikkan 1 derajat oleh Allah SWT (hadist riwayat Ibnu Majah dan Muslim) ”.

3.   Kemudian,  keutamaan yang ketiga dalam shalat berjamaah adalah kita akan didoakan oleh Malaikat bagi seseorang yang mengerjakan shalat secara berjamaah. Dari Abu Hurairah RA berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi, ” shalatnya seorang laki – laki secara berjamaah itu melebihi shalatnya secara sendirian dan jika ia shalat maka para malaikat memohon rahmat kepada allah swt dan mendoakannya selama ia masih berada di tempat shalat dalam keadaan tidak berhadast. (HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majah dan Muslim) ”.

4.   Keistimewaan mengerjakan shalat wajib berjamaah yang keempat adalah akan diselamatkan dari neraka. Seperti diterangkan didalam hadist shahih riwayat Tirmidzi bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi, ” seseorang yang selalu mengerjakan shalat secara berjamaah selama 40 hari tanpa tertinggal takbir yang pertama (bersama imam) maka akan mendapatkan 2 jaminan yakni akan diselamatkan dari neraka dan bebas dari sifat munafik (HR. Tirmidzi) ”.

5.   Keistimewaan yang ke-lima ialah terhindar dari sifat munafik karena telah dijelaskan didalam hadist Bukhari bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi, ” tidak ada shalat yg lebih berat dari orang – orang munafik kecuali shalat subuh dan shalat isya. Seandainya mereka mengetahui kebaikan yg ada pd kedua shalat tersebut maka mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak (HR. Bukhari No : 617) ”.

6.   Keutamaan yang keenam ialah kita akan mendapatkan cahaya pada saat hari kiamat apabila melaksanakan shalat secara berjamaah. Hal tersebut kita lihat didalam hadist shahih riwayat Ibnu Majah bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang berbunyi, ” sampaikan lah kabar gemberi kepada mereka yg selalu berjalan ke masjid di malam yang gelap bahwa mereka akan memperoleh cahaya yang sempurna di hari kiamat kelak (HR. Ibnu Majah) ”.

7.   Keutamaan shalat berjamaah yang ketujuh ialah akan mendapatkan naungan Allah SWT di hari kiamat seperti yang dijelaskan didalam hadist shahih riwayat Bukhari nomor 620 bahwa ” ada 7 golongan manusia yang akan mendapatkan naungan Allah SWT dihari kiamat kelak dan salah satunya dari 7 golongan tersebut ialah seorang pemuda yang hatinya terpaut dengan masjid dan seorang pemuda yg hatinya terikat dengan masjid (HR. Bukhari No : 620) ”.



7 Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Berjamaah
7 Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Berjamaah

Nah mungkin itulah  penjelasan tentang 7 macam keutamaan shalat berjamaah dan tentunya masih banyak keutamaan – keutamaan sholat berjamaah yang lainnya. Lalu dapat ditarik kesimpulan bahwa shalat berjamaah itu lebih baik sekali daripada mengerjakan shalat wajib secara sendirian sehingga bagi kalian sebagai seorang muslim dan muslimah diharapkan untuk selalu mengerjakan shalat wajib lima waktu secara berjamaah, walaupun mengerjakan shalat secara sendiri dibolehkan dan tidak berdosa.

Mungkin hanya sedikit info yang bisa Muslim Teladan berikan, untuk berlangganan di Muslim Teladan bisa Follow By Email untuk mendapatkan post terbaru dari Muslim Teladan melalui kotak masuk Email, Dan jangan lupa share, bila ada kritik dan saran bisa di cantumkan di kolom komentar, 


Terima Kasih...

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Ketentuan Puasa Ramadhan Dalam Islam Secara Lengkap

Ketentuan Puasa Ramadhan Dalam Islam Secara Lengkap

Ketentuan Puasa Ramadhan Dalam Islam Secara Lengkap


Sebelum membahas tentang Ketentuan – Ketentuan Puasa Ramadhan, mungkin lebih baik jika kalian sebagai seorang Muslim dan Muslimah untuk mengetahui terlebih dahulu tentang Puasa Ramadhan secara lebih detail karena didalam Pengertian Puasa Ramadhan ialah Menahan Diri (Berpuasa) dari Makan, Minum, Hawa Nafsu dan tidak melakukan segala hal yang dapat membatalkan Puasa Ramadhan dari Terbitnya Fajar sampai terbenamnya Matahari (Masuk Waktu Shalat Wajib Maghrib).
Lalu untuk Hukum Mengerjakan Puasa Ramadhan adalah Wajib bagi setiap Muslim yang sudah termasuk kedalam Syarat Sah Mengerjakan Puasa Ramadhan karena Puasa Ramadhan ini sudah termasuk kedalam Rukun Islam ke Empat dan sudah diperintahkan oleh Allah SWT untuk dikerjakan. Firman Allah SWT tentang Perintah Puasa Ramadhan telah dijelaskan didalam Al Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 183 yang berbunyi, ” Hai Orang – Orang yg beriman. Diwajibkan bagimu untuk Berpuasa sebagaimana sudah diwajibkan atas Orang – Orang sebelum km agar kamu bertaqwa (QS. Al-Baqarah : Ayat 183) ”.
Oleh karena itu sudah sangat jelas sekali bahwa Puasa Ramadhan itu Perkara Wajib bagi setiap Muslim dan Muslimah sehingga akan mendapatkan Pahala dan Keutamaan Puasa Ramadhan yang banyak bagi setiap Muslim yang mengerjakannya, tetapi akan mendapatkan Dosa Besar jika seorang Muslim dengan sengaja meninggalkan Puasa Ramadhan. Namun jika seorang Muslim dan Muslimah yang berhalangan atau tidak bisa mengerjakan Puasa Ramadhan karena Sakit, Datang Bulan dan Musafir maka diwajibkan untuk mengganti Puasa Ramadhan di Bulan Selanjutnya (Bulan Lain) sebelum datang Puasa Ramadhan tahun depan.
Penjelasan Ketentuan Puasa Ramadhan Di Ajaran Islam
ketentuan puasa ramadhan secara lengkap
Kemudian didalam Macam – Macam Ketentuan Puasa Ramadhan meliputi Rukun Puasa Ramadhan, Syarat Wajib dan Syarat Sah Puasa Ramadhan, Sunnah – Sunnah Puasa Ramadhan dan Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan. Untuk itu dibawah ini telah dijelaskan Penjelasan Ketentuan Puasa Bulan Ramadhan secara lebih detail, agar kalian sebagai seorang Muslim dan Muslimah bisa memahami dan dapat mengerjakan Puasa Ramadhan dengan baik dan benar karena sekali lagi Puasa di Bulan Ramadhan itu Wajib Hukumnya dan mempunyai banyak Keistimewaan didalamnya.
Rukun Puasa Bulan Ramadhan Dalam Islam 
Penjelasan pertama tentang Ketentuan Puasa Ramadhan adalah tentang Rukun Puasa di Bulan Ramadhan dan Rukun Puasa Ramadhan Yang Pertama ialah Membaca Niat Puasa Ramadhan karena Niat merupakan tahapan penting didalam mengerjakan Puasa Ramadhan ataupun Ibadah – Ibadah yang lain. Nabi Muhammad SAW pernah Bersabda yang diriwayatkan oleh Jamaah yang berbunyi, ” Sesungguhnya amal itu tergantung dari Niat dan setiap Manusia hanya akan memperoleh (Mendapatkan) Pahala apa yang diniatkannya ”.
Lalu Rukun Puasa Ramadhan Yang Kedua ialah menahan diri dari Hal – Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan seperti Menahan Makan, Menahan Minum, Menahan Hawa Nafsu, Menahan Muntah, Menahan Emosi dan Menahan Perkara Yang Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan yang dimulai dari Terbitnya Fajar sampai terbenamnya Matahari (Masuk Waktu Shalat Wajib Maghrib).
Syarat Wajib Puasa Ramadhan Dalam Islam
Penjelasan Kedua tentang Ketentuan Puasa Ramadhan ialah Syarat Wajib Puasa Ramadhan yang mempunyai artian sebagai Syarat yang Wajib terpenuhi (Ada) disetiap Muslim dan Muslimah yang akan menjalankan Puasa di Bulan Ramadhan sehingga jika seseorang tidak mempunyai salah satu dari Syarat Wajib Puasa Ramadhan dibawah ini maka tidak diwajibkan untuk mengerjakan Puasa Ramadhan.
Syarat Wajib Puasa di Bulan Ramadhan Pertama ialah Beragama Islam sehingga jika kalian sebagai Umat Muslim (Umat Islam) maka telah diwajibkan untuk mengerjakan Puasa Ramadhan, namun jika seorang Non Muslim maka tidak diwajibkan untuk Berpuasa Ramadhan dan walaupun dia (Non Muslim) Berpuasa Ramadhan maka tidak akan dihitung dan tidak akan mendapatkan Pahala Puasa Ramadhan.

Syarat Wajib Puasa Ramadhan Kedua ialah Baligh atau Dewasa atau Cukup Umur sehingga jika seorang Muslim yang Baligh (Cukup Umur) maka sudah diwajibkan untuk Berpuasa, jika belum Dewasa (Cukup Umur) maka tidak diwajibkan untuk Berpuasa Ramadhan, hanya saja bagi mereka yang masih anak – anak (Belum Baligh) maka sudah diperbolehkan untuk berlatih Berpuasa Ramadhan dari Usia Dini.
Syarat Wajib Berpuasa Ramadhan Yang Ketiga ialah Berakal sehingga jika ada seorang Muslim yang sudah Baligh (Cukup Umur) sedang menjalankan Puasa Ramadhan, namun Hilang Akal karena tiba – tiba ia Pingsan atau tiba tiba Gila (Stres) dan meminum Minum – Minuman Keras Beralkohol maka Puasa Ramadhannya batal dan orang tersebut sudah tidak diwajibkan lagi menjalankan (Meneruskan) Puasa Ramadhan tersebut.
Syarat Wajib Puasa Ramadhan Yang Keempat ialah Mampu Menjalankan Puasa sehingga jika seseorang Muslim Baligh dan Berakal yang sedang mengalami Sakit Keras atau hal lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan seorang Muslim tersebut maka tidak diwajibkan untuk Berpuasa, ataupun saat ia sedang berpuasa tiba – tiba mengalami Sakit dan tidak bisa meneruskan Puasa Ramadhan tersebut maka ia boleh membatalkan Puasa-nya karena sesungguhnya Agama Islam tidak menyiksa Umatnya.
Syarat Sah Puasa Ramadhan Dalam Islam
Di dalam Penjelasan Ketentuan Berpuasa Ramadhan Ketiga tentang Syarat Sah Puasa di Bulan Ramadhan yang mempunyai pengertian sebagai Syarat yang harus ada atau dilakukan oleh seorang Muslim dan Muslimah agar Puasa Ramadhan yang sedang atau akan mereka kerjakan itu Sah dan tidak Mubah ataupun Batal.
Untuk Syarat Sah Puasa Ramadhan Pertama ialah Beragama Islam karena bagi seseorang Non Muslim maupun Murtad (Keluar dari Islam) yang mengerjakan Puasa Ramadhan maka Puasa Ramadhan yang ia kerjakan tersebut tidak Sah, tidak dihitung dan tidak akan mendapatkan Pahala Puasa Ramadhan karena Syarat Sah dan Syarat Wajib Puasa Ramadhan ialah Beragama Islam.
Syarat Sah Puasa Ramadhan Yang Kedua yakni Mumayyiz yang memiliki pengertian mampu membedakan mana hal yang baik maupun yang buruk. Lalu Syarat Sah Yang Ketiga ialah Suci dari Haid dan Nifas (Darah yang keluar disebabkan setelah ataupun saat melahirkan), Syarat Ketiga ini tentunya berlaku bagi para Wanita (Muslimah) karena disetiap bulan mereka akan kedatangan Datang Bulan (Haid).
Dan Syarat Sah Puasa Ramadhan Yang Keempat ialah melakukan Puasa Ramadhan diwaktu yang telah ditentukan untuk Berpuasa Ramadhan dan Waktu Puasa Ramadhan itu hadir dan dapat dikerjakan di Bulan Ramadhan dalam Kalender Hijriah (Kalender Islam) sehingga jika dikerjakan di Bulan – Bulan selain Bulan Ramadhan (Kalender Islam) maka itu bukanlah Puasa Wajib Ramadhan.
Sunnah – Sunnah Puasa Ramadhan Dalam Islam
Kemudian Penjelasan Ketentuan Puasa Ramadhan selanjutnya ialah tentang Sunnah – Sunnah Puasa Wajib di Bulan Ramadhan karena dengan melakukan atau mengerjakan Sunnah – Sunnah Puasa Ramadhan maka kalian sebagai seorang Muslim dan Muslimah yang sedang Berpuasa Ramadhan, Insa Allah akan mendapatkan Pahala Tambahan berupa Pahala Sunnah yang sangat baik untuk kalian sebagai Seorang Muslim.
Adapun Macam – Macam Sunnah Puasa Bulan Ramadhan yang perlu kalian ketahui sebagai seorang Muslim dan Muslimah antara lain melaksanakan Makan Sahur Puasa Ramadhan, Bergegas Berbuka Puasa setelah masuk Waktu Shalat Maghrib, Mengerjakan Shalat Sunnah Tarawih, Membaca Kitab Suci Al-Qur’an, Memberi Makanan kepada Orang Muslim yang sedang Berpuasa untuk Berbuka, Melaksanakan Umroh, I’tikaf, Berdakwah, Bertaubat dan memperbanyak membaca Doa kepada Allah SWT serta memperbanyak membaca Dzikir di Bulan Ramadhan.
Hal – Hal Yang Membatalkan Puasa Ramadhan
Lalu Penjelasan tentang Ketentuan Puasa Wajib Ramadhan yang terakhir ialah tentang Perkara – Perkara Yang Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan karena dengan mengetahui apa saja yang dapat membatalkan Puasa Ramadhan maka kalian sebagai seorang Muslim dan Muslimah dapat dengan hati – hati ataupun waspada untuk selalu menghindari, menahan dan tidak melakukan hal – hal yang dapat membatalkan puasa di bulan ramadhan.

Untuk perkara yang membatalkan puasa ramadhan antara lain melakukan Makan dan Minum secara sengaja saat sedang berpuasa, melakukan Hubungan Intim (Badan) saat mengerjakan Puasa Ramadhan, Muntah secara disengaja, Masuknya sesuatu kedalam Lubang Kubul dan Dubur Tubuh secara disengaja, Gila atau hilang akal atau stres, Haid (Datang Bulan) dan Nifas, Sentuhan (Bermesra – Mesraan) yang menyebabkan Keluarnya Air Mani saat Berpuasa, Murtad (Keluar dari Islam), Merokok secara disengaja dan memasukkan Jarum Suntik kedalam Tubuh secara disengaja.


Itulah pembahasan dan penjelasan secara lebih detail tentang Ketentuan Ibadah Puasa Ramadhan, semoga ulasan ilmu tentang Berpuasa di Bulan Ramadhan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi setiap Muslim dan Muslimah yang ada di Indonesia karena Puasa di Bulan Ramadhan itu Wajib Hukumnya sehingga sudah sangat baik sekali bagi kalian sebagai seorang Muslim dan Muslimah bisa mengerti dan memahami tentang Syarat Wajib, Syarat Sah, Rukun dan Sunnah Puasa di Bulan Ramadhan agar bisa menjalankannya dengan baik dan benar.